|WELCOME TO THE OFFICIAL WEBSITE OF RISMANSA-METRO, LAMPUNG, INDONESIA|

Jumat, 21 Desember 2012

BERLINDUNGNYA RASULULLAH DARI 5 PERKARA



 
Saudariku yang dimuliakan Allah..

Sesungguhnya Rasul kita yang mulia Muhammad shalallahu 'alaihi wasallamadalah merupakan uswah, teladan kita dalam kehidupan kita.

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِير

"Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suatu tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang-orang yang mengharapkan rahmat Allah dan keselamatan dihari kiamat dan banyak mengingat Allah." (Qs. Al-Ahzab : 21)

Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam mengajarkan kepada umatnya perkara-perkara yang diperintahkan oleh Allah dan mempraktekkannya agar umatnya dapat mengamalkannya. Diantaranya adalah do’a setelah tasyahud akhir sebelum salam. Do’a itu senantiasa Rasulullah ajarkan kepada umatnya agar senantiasa dibaca setiap sebelum salam. Begitu pentingnya hal ini sehingga disunnahkan setiap kali shalat untuk berdo’a memohon perlindungan kepada Allah dari empat perkara, yaitu :

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ ، وَمِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ

"Ya Allah, Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari siksaan kubur, siksa neraka Jahanam, fitnah kehidupan dan setelah mati, serta dari kejahatan fitnah Almasih Dajjal." (HR. Bukhari-Muslim)

Dalam riwayat yang lain,

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ . اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ

"Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari siksa kubur. Aku berlindung kepadaMu dari fitnah Almasih Dajjal. Aku berlindung kepadaMu dari fitnah kehidupan dan sesudah mati. Ya Allah, Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari perbuatan dosa dan hutang." (HR. Bukhari-Muslim)

Saudariku muslimah ..

Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam menganjurkan kepada umat beliau untuk memohon perlindung dari empat perkara ini disetiap kali kita sholat dan diulang-ulang setiap harinya. Hal ini menunjukkan betapa penting dan agungnya do'a ini.



Yang pertama, Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam berlindung dari azab Jahannam.

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ

Jahannam, ia adalah merupakan tempat kembali seburuk-buruknya tempat kembali. Neraka Jahannam yang disebutkan oleh Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam memiliki panas 70 kali lipat dari api dunia. Hal itu telah digambarkan oleh Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh shahabat Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, "(Panasnya) api yang kalian (Bani Adam) nyalakan di dunia ini merupakan sebagian dari tujuh puluh bagian panasnya api neraka Jahannam." Para sahabat bertanya, "Demi Allah, api dunia itu sudah cukup wahai Rasulullah!" Beliau shalallahu 'alaihi wasallam bersabda, "sesungguhnya panasnya api neraka melebihi panas api dunia sebanyak enam puluh kali lipat." (HR. Muslim no. 2843)

Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam kemudian menyebutkan betapa seramnya azab neraka. Penduduknya dijadikan berbadan sebesar-besarnya sampai-sampai Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam mengabarkan bahwasanya gigi penduduk neraka sebesar Gunung Uhud. Yang demikian itu agar penduduk neraka lebih merasakan azab.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata, "Dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Jarak antara kedua pundak orang kafir (di neraka) seperti jarak orang yang menaiki kendaraan dengan cepat selama tiga hari.' (HR. Bukhori : 5661, Muslim : 2582).

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu dari Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda, "(Besar) gigi geraham orang kafir atau gigi taringnya (di neraka) seperti gunung uhud, dan tebal kulitnya sejarak perjalanan tiga hari." (HR. Muslim : 2851).

Kulit mereka yang begitu tebal dibakar dengan api yang menyala-nyala hingga kulit itupun hangus. Dan apabila kulit itu hangus lalu Allah akan menggantinya dengan kulit yang lain.

Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُواْ بِآيَاتِنَا سَوْفَ نُصْلِيهِمْ نَاراً كُلَّمَا نَضِجَتْ جُلُودُهُمْ بَدَّلْنَاهُمْ جُلُوداً غَيْرَهَا لِيَذُوقُواْ الْعَذَابَ إِنَّ اللّهَ كَانَ عَزِيزاً حَكِيماً

"Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan kedalam neraka. Setiap kulit tubuh mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, agar mereka merasakan adzab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (Qs. An-Nisa : 56)

Saudariku Muslimah.. Maka dari itu, sudah selayaknya kita berlindung kepada Allah dari keburukan azab neraka jahanam.



Yang kedua, Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam berlindung dari azab kubur.

وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ

Azab kubur merupakan kehidupan akhirat yang pertama kali. Azab kubur adalah penentuan bagi seorang hamba. Jika ia selamat di dalam kuburnya, maka ia akan lebih selamat lagi di hari akhirat kelak. Dan sebaliknya, apabila ia tidak selamat didalam kuburnya, lebih-lebih dia tidak akan selamat di dalam kehidupan akhirat kelak.

Pada saat Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhu melihat kuburan ketika berziarah, beliaupun menangis. Lalu ditanya oleh sahabatnya,"Wahai Utsman, dituturkan surga neraka engkau tidak menangis, sekarang melihat kuburan engkau menangis!" Utsman menjawab, Rasulullahshalallahu 'alaihi wasallam pernah berkata,
"Kuburan adalah rintangan pertama kali akhirat, siapa yang sekarang berhasil di situ setelahnya lebih mudah, siapa yang celaka di situ, maka setelahnya akan lebih susah. Tidaklah aku melihat suatu pandangan yang lebih mengerikan dibandingkan kuburan" (HR. Ahmad-Tirmidzi)

Maka sudah sepatutnya kita berlindung dari adzab kubur. Dan sudah sepatutnya pula kita berlindung kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala sambil kita menjauhi perkara-perkara yang dapat menyebabkan kita diazab didalam kubur. Tahukah engkau wahai saudariku, apa yang meyebabkan seorang hamba diazab didalam kuburnya? Ada dua sebab, sebab yang umum dan sebab yang khusus. Diantara sebab yang umum wahai saudariku, adalah setiap kemaksiatan kepada Allah. Itulah penyebab seorang hamba di azab di dalam kubur. Adapun sebab yang khusus wahai saudariku, maka yang ditunjukkan oleh dalil-dalil syariat. Disebutkan didalam hadits, Rasulullahshallallahu 'alaihi wasallam berkata kepada Jibril dan Mikail 'alaihissalam sebagaimana disebutkan dalam hadits yang panjang,

فَأَخْبِرَانِي عَمَّا رَأَيْتُ. قَالَا: نَعَمْ، أَمَّا الَّذِي رَأَيْتَهُ يُشَقُّ شِدْقُهُ فَكَذَّابٌ يُحَدِّثُ بِالْكَذْبَةِ فَتُحْمَلُ عَنْهُ حَتَّى تَبْلُغَ الْآفَاقَ فَيُصْنَعُ بِهِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَالَّذِي رَأَيْتَهُ يُشْدَخُ رَأْسُهُ فَرَجُلٌ عَلَّمَهُ اللهُ الْقُرْآنَ فَنَامَ عَنْهُ بِاللَّيْلِ وَلَمْ يَعْمَلْ فِيهِ بِالنَّهَارِ يُفْعَلُ بِهِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَالَّذِي رَأَيْتَهُ فِي الثَّقْبِ فَهُمُ الزُّنَاةُ، وَالَّذِي رَأَيْتَهُ فِي النَّهْرِ آكِلُوا الرِّبَا

"Beritahukanlah kepadaku tentang apa yang aku lihat." Keduanya menjawab,"Ya. Adapun orang yang engkau lihat dirobek mulutnya, dia adalah pendusta. Dia berbicara dengan kedustaan lalu kedustaan itu dinukil darinya sampai tersebar luas. Maka dia disiksa dengan siksaan tersebut hingga hari kiamat. Adapun orang yang engkau lihat dipecah kepalanya, dia adalah orang yang telah Allah ajari Al-Qur’an, namun dia tidur malam (dan tidak bangun untuk shalat malam). Pada siang hari pun dia tidak mengamalkannya. Maka dia disiksa dengan siksaan itu hingga hari kiamat. Adapun yang engkau lihat orang yang disiksa dalam tungku, mereka adalah pezina. Adapun orang yang engkau lihat di sungai darah, dia adalah orang yang makan harta dari hasil riba." (HR. Al-Bukhari no. 1386 dari Jundub bin Samurah radhiyallahu 'anhu)

Itulah sebagian adzab kubur yang diperlihatkan kepada Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam. Maka dari itu wahai saudariku, mohonlah perlindungan kepada Allah dari siksa kubur, karena ia merupakan siksa pedih sebelum kita melanjutkan perjalanan menuju akhirat.



Yang ketiga, Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam berlindung dari fitnah kehidupan dan sesudah kematian.

وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ

"Aku berlindung kepadaMu dari fitnah kehidupan dan sesudah mati"

Fitnah hidup berupa syubhat dan syahwat. Seorang hamba diuji oleh Allah dengan syubhat(kesesatan pemahaman) dan syahwatnya. Ujian berupa fitnah syubhat merupakan seberat beratnya ujian bagi seorang hamba karena hal itu bisa merusak agamanya. Rasulullah shalallaahu 'alaihi wasallam saja berlindung dari fitnah-fitnah tersebut duhai saudariku. Beliau berlindung kepada Allah agar tidak dijadikan musibah dalam agamanya. Beliau shalallahu 'alaihi wasallam pun berdo’a,

وَلاَ تَجْعَلْ مُصِيْبَتَنَا فِى دِيْنِنَا

"(Wahai Allah) ,dan janganlah engkau jadikan musibah menimpa agama kami." (HR. at-Tirmidzi)

Karena sessungguhnya ini adalah seburuk-buruk musibah. Seorang hamba yang berbuat maksiat, merupakan musibah dalam agamanya. Seorang hamba yang berbuat bid’ah, merupakan musibah dalam agamanya. Seorang hamba yang melanggar larangan-larangan Allah, ia pun merupakan musibah di dalam agamanya. Musibah yang menimpa seorang hamba dalam perkara dunia itu lebih ringan wahai saudariku. Seseorang diberi kefakiran, seseorang diberikan penyakit, seseorang diberikan kelaparan, barangkali itu tidak merubah agamanya. Akan tetapi, ketika seseorang diberi ujian syubhat dan syahwat lalu ia ikuti hal tersebut, ketahuilah hal ini bisa menghancurkan agamanya. Itulah musibah yang paling besar. Wal iyyadzubillah.



Yang keempat Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam berlindung dari keburukan fitnah masihud Dajjal.

Dajjal, makhluk yang akan datang di akhir zaman yang diberikan oleh Allah sebagai fitnah yang besar kepada manusia. Sampai-sampai kata Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam, tidak ada seorang pun nabi, kecuali memperingatkan umatnya dari bahaya Dajjal.

Dari Ibnu 'Umar radhiyallahu 'anhuma,

قَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي النَّاسِ فَأَثْنَى عَلَى اللهِ بِمَا هُوَ أَهْلُهُ ثُمَّ ذَكَرَ الدَّجَّالَ فَقَالَ: إِنِّي أُنْذِرُكُمُوْهُ وَمَا مِنْ نَبِيٍّ إِلاَّ قَدْ أَنْذَرَهُ قَوْمَهُ، لَقَدْ أَنْذَرَهُ نُوْحٌ قَوْمَهُ وَلَكِنْ سَأَقُوْلُ لَكُمْ فِيْهِ قَوْلاً لَمْ يَقُلْهُ نَبِيٌّ لِقَوْمِهِ، تَعْلَمُوْنَ أَنَّهُ أَعْوَرُ وَأَنَّ اللهَ لَيْسَ بِأَعْوَرَ

"Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam berdiri di hadapan manusia, menyanjung Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan sanjungan yang merupakan hak-Nya, kemudian menyebut Dajjal dan berkata, 'Aku memperingatkan kalian darinya, tidaklah ada seorang nabi kecuali pasti akan memperingatkan kaumnya tentang Dajjal. Nuh 'alaihissalam telah memperingatkan kaumnya. Akan tetapi aku akan sampaikan kepada kalian satu ucapan yang belum disampaikan para nabi kepada kaumnya. Ketahuilah dia itu buta sebelah, adapun Allah Subhanahu wa Ta’ala tidaklah demikian." (HR. Ahmad, Al-Bukhari dan Muslim no. 2930)

Dajjal adalah fitnah yang sangat besar. Bagaimana tidak wahai saudariku, Dajjal mengaku sebagai rabb, memerintahkan hujan untuk turun, lalu turunlah hujan (dengan ijin Allah-ed), memerintahkan bumi untuk menumbuhkan tanaman, lalu tumbuh tanaman, menghidupkan orang mati dan yang lainnya sebagai fitnah bagi kaum muslimin (dengan ijin Allah-ed). Bayangkan wahai saudariku?

Maka dari itu Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam mengabarkan, bahwasanya yang menjadi pengikut dajjal adalah orang-orang yang bodoh terhadap agama mereka. Betapa tidak, orang-orang awam banyak yang tertipu dan terfitnah oleh para dukun. Orang-orang awam banyak yg terfitnah oleh kuburan-kuburan yang dianggap "kuburan wali". Orang-orang awam banyak terfitnah dengan keris-keris pusaka dan yang lainnya. Apabila dengan dajjal kecil saja tertipu, bagaimana dengan Dajjal yang sangat besar fitnahnya.

Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam menyebutkan tentang kisah seorang pemuda yang dibunuh oleh Dajjal. Dalam riwayat Imam Muslim (2938) dari hadits Abu Sai’id al-Khudri terdapat kisah menarik tentang pertarungan antara Dajjal dengan seorang mukmin, ringkasnya:

Ada seorang pemuda beriman datang kepada Dajjal seraya berkata padanya, "Wahai manusia, ini adalah Dajjal yang telah diceritakan Rasulullah dalam haditsnya!"
Dajjal berkata, " Apakah kamu beriman padaku?"
Jawab pemuda itu, "Kamu adalah pendusta".
Pemuda itu kemudian digergaji sehingga terbelah menjadi dua, lalu Dajjal melewati dua potongan badannya kemudian menyuruhnya berdiri.
Pemuda itupun berdiri lagi seraya berkata, "Saya malah bertambah mantap tentang dirimu bahwa engkau adalah Dajjal yang dikabarkan oleh Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam!".
Setelah itu, Dajjal ingin membunuhnya tetapi tidak bisa".

Bayangkan wahai saudariku, si pemuda tersebut telah memiliki pengentahuan bahwasanya Dajjal akan datang. Ini menunjukkan bahwa orang yang memahami ilmu agama, insyaa Allaah dia akan diselamatkan dari fitnah Dajjal. Maka dari itu wahai saudariku, kita berkewajiban untuk berlindung dari fitnah dajjal. Ia adalah fitnah yang sangat besar.



Dan terakhir Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam berdo’a memohon perlindungan dari perbuatan dosa dan hutang.

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ

Dosa dan hutang, terkadang seorang hamba menganggapnya kecil dan remeh, padahal itu akan dibayar dengan amalan di akhirat kelak. Ketika Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallammengabarkan bahwasanya orang yang mati syahid diampuni semua dosa-dosanya, kemudian Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam pun memberikan pengecualian, yakni kecuali hutang. Dari 'Abdillah bin 'Amr bin Al 'Ash, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

يُغْفَرُ لِلشَّهِيدِ كُلُّ ذَنْبٍ إِلاَّ الدَّيْنَ

"Semua dosa orang yang mati syahid akan diampuni kecuali hutang." (HR. Muslim no. 1886)

Dari Ibnu 'Umar, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ مَاتَ وَعَلَيْهِ دِينَارٌ أَوْ دِرْهَمٌ قُضِىَ مِنْ حَسَنَاتِهِ لَيْسَ ثَمَّ دِينَارٌ وَلاَ دِرْهَمٌ

"Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki hutang satu dinar atau satu dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) karena di sana (di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham." (HR. Ibnu Majah no. 2414. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih. Ibnu Majah juga membawakan hadits ini pada Bab "Peringatan Keras Mengenai Hutang.")

Demikianlah keadaan orang yang mati dalam kondisi masih membawa hutang dan belum juga dilunasi, maka untuk membayarnya akan diambil pahala kebaikannya. Itulah yang terjadi ketika hari kiamat karena di sana tidak ada lagi dinar dan dirham untuk melunasi hutang. Kenapa Nabishalallahu 'alaihi wa sallam sering berlindung dari hutang ketika shalat?

Ibnul Qoyyim dalam Al Fawa’id (hal. 57, Darul Aqidah) mengatakan,
"Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam meminta perlindungan kepada Allah dari berbuat dosa dan banyak hutang karena banyak dosa akan mendatangkan kerugian di akhirat, sedangkan banyak utang akan mendatangkan kerugian di dunia." Inilah do’a yang seharusnya kita amalkan agar terlindung dari hutang:



ALLAHUMMA INNI A’UDZU BIKA MINAL MA’TSAMI WAL MAGHROM
(Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari berbuat dosa dan banyak utang).

Maka dari itu wahai saudariku, janganlah seorang hamba bermudah-mudah untuk berhutang. Dan jangan pula seorang hamba berbuat zhalim dengan tidak membayar hutang. Sesungguhnya hutang itu akan dibayar di akhirat, bukan dibayar dengan dinar, bukan dibayar dengan rupiah, bukan dibayar dengan dirham, akan tetapi akan dibayar dengan amalan kita. Padahal amalan kita adalah modal utama menuju surga.


Wa shollallahu 'ala nabiyyiina Muhammad wa 'ala alihi wa shohbihi wa sallam.

NASEHAT UNTUK MENUTUP AURAT











Sesungguhnya syaithan dan bala tentaranya senantiasa berusaha untuk menyesatkan hamba-hamba Allah agar terjerumus ke dalam jurang neraka. Iblis yang merupakan syaithan dari bangsa jin telah bersumpah dihadapan Allah ‘azza wajalla akan menyesatkan seluruh manusia. Allahsubhanahu wa ta’ala berfirman mengenai perkataan dan sumpah Iblis tersebut,




قَالَ فَبِعِزَّتِكَ لَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ

“Iblis menjawab: "Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya,”” (Qs. Shaad : 82)

Sumpah yang telah diucapkan oleh Iblis tersebut, kemudian benar-benar di realisasikannya. Maka iblis pun dengan segenap kesungguhannya dan juga bala tentaranya berusaha untuk menyesatkan umat manusia, khususnya umat Islam dari jalan kebenaran. Diantara caranya yaitu, iblis berusaha dengan sekuat tenaga untuk menggoda manusia agar aurat mereka terbuka. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,




وَيَا آدَمُ اسْكُنْ أَنتَ وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ فَكُلاَ مِنْ حَيْثُ شِئْتُمَا وَلاَ تَقْرَبَا هَـذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ الظَّالِمِينَ

(Dan Allah berfirman): "Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan isterimu di surga serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim." (Qs. Al-A’raaf : 19)

Akan tetapi Iblis la’natullah berusaha menggoda Adam ‘alaihis salam dan istrinya supaya Adam memakan buah tersebut. Yang hasilnya adalah aurat mereka pun terbuka. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,




فَوَسْوَسَ لَهُمَا الشَّيْطَانُ لِيُبْدِيَ لَهُمَا مَا وُورِيَ عَنْهُمَا مِن سَوْءَاتِهِمَا وَقَالَ مَا نَهَاكُمَا رَبُّكُمَا عَنْ هَـذِهِ الشَّجَرَةِ إِلاَّ أَن تَكُونَا مَلَكَيْنِ أَوْ تَكُونَا مِنَ الْخَالِدِينَ




Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata: "Tuhan kamu tidak melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam surga)." (Qs. Al-A’raaf : 20)




Itulah salah satu tipu daya iblis la’natullah untuk menjerumuskan manusia dari dulu kala, yaitu bapaknya anak manusia. Bahkan sampai detik ini pun, Iblis terus berusaha agar anak Adam membuka auratnya. Kenapa demikian? Karena kita sadari betul, betapa besar akibat buruk dari membuka aurat, terutama dari kalangan wanita. Maka dari itulah, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam mengabarkan bahwasanya kehancuran orang-orang ahlul kitab yaitu Yahudi, tidak lain karena fitnah wanita. Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wasallam bersabda,




فَاتَّقُوا الدُّنيَا وَاتَّقُوا النِّسَاءَ فَإِنَّ أَوَّلَ فِتْنَةِ بَنِى إِسْرَائِيْلَ كَانَتْ فِي النِّسَاءِ

“Berhati-hatilah terhadap dunia dan berhati-hatilah pada kaum wanita, karena sesungguhnya fitnah pertama yang menimpa Bani Israil adalah karena wanita.” [1]

Oleh karena itu saudariku, orang-orang Yahudi yang telah rusak moralnya dengan sebab wanita, mereka akan terus berupaya mengeluarkan para wanita dalam keadaan memperlihatkan kecantikan dan aurat mereka, dengan Miss Universalnya atau yang lainnya. Yang ternyata ini pun di ikuti oleh para muslima, sehingga menimbulkan kerusakan akhlak, moralitas, memperburuk citra islam, dan sedikitnya rasa malu dari wanita tersebut. Semua ini juga tidak lain agar tersebarsyahwat dan berakibat dapat menghancurkan para pemuda muslim. Sehingga pada waktu itu, banyak pemuda kaum muslimin yang kemudian lupa kepada Allah, lupa kepada kehidupan akhirat, bahkan lupa untuk memperjuangkan agamanya.




Banyaknya pakaian-pakaian yang mempertontonkan aurat, dianggap sebagai sesuatu yang modern. Kita lihat di media televisi maupun media yang lainnya, banyak acara yang memajangaurat-aurat. Mereka menganggap bahwa inilah masyarakat modern. Bahwa inilah kemajuan. Bahkan mereka menganggap bahwasanya jilbab dan menutup aurat itu adalah suatu kemunduran.




Oleh karena itu Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam pun telah mengabarkan tentang apa yang akan terjadi pada akhir zaman. Bahwasanya akan muncul wanita-wanita yang berpakaian tetapi telanjang. Beliau shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda,



صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا

“Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: [1] Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan [2] para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” [2]




Imam An-Nawawi dalam Syarh Muslim ketika menjelaskan hadits di atas mengatakan bahwa ada beberapa makna كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ,

Makna pertama : wanita yang mendapatkan nikmat Allah, namun enggan bersyukur kepada-Nya.

Makna kedua : wanita yang mengenakan pakaian, namun kosong dari amalan kebaikan dan tidak mau mengutamakan akhiratnya serta enggan melakukan ketaatan kepada Allah.

Makna ketiga : wanita yang menyingkap sebagian anggota tubuhnya, dan sengaja menampakkan keindahan tubuhnya. Inilah yang dimaksud denga wanita yang berpakaian tetapi telanjang.

Makna keempat : wanita yang memakai pakaian tipis sehingga nampak bagian dalam tubuhnya.Wanita tersebut berpakaian, namun sebenarnya telanjang. [3]




Hal yang sama juga dikatakan oleh Ibnul Jauziy. Beliau mengatakan bahwa makna كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ ada tiga :

Pertama: wanita yang memakai pakaian tipis, sehingga nampak bagian dalam tubuhnya. Wanita seperti ini memang memakai jilbab, namun sebenarnya dia telanjang.

Kedua: wanita yang membuka sebagian anggota tubuhnya (yang wajib ditutup). Wanita ini sebenarnya telanjang.

Ketiga: wanita yang mendapatkan nikmat Allah, namun kosong dari syukur kepada-Nya. [4]




Kesimpulannya adalah كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ dapat kita maknakan: wanita yang memakai pakaian tipis sehingga tampaklah tubuh yang ada di dalam pakaian tersebut dan wanita yang membuka sebagian aurat yang wajib dia tutup. Dan juga para wanita yang menutup auratnya, tapi dengan pakaian yang ketat, sehingga tampaklah lekuk tubuhnya. Wal iyyadzubillaah…




Hadits diatas juga merupakan tanda mukjizat kenabian. Lihatlah dan buktikan! Bahwasanya kedua golongan ini sudah ada di zaman kita sekarang. Hadits ini sangat mencela dua golongan tersebut. Kerusakan seperti ini tidak muncul di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam karena sucinya zaman beliau, namun kerusakan ini baru terjadi setelah masa beliau hidup. [5]




Dan sekarang kita lihat fenomena yang menyedihkan ini. Dimana wanita sangat bangga memperlihatkan aurat-aurat mereka. Meraka tidak perduli dan mereka pun tidak malu. Mereka tidak malu kepada Allah dan mereka tidak malu kepada manusia. Bahkan rasa malu itu pun akhirnya telah dicabut oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Padahal wanita seharusnya lebih pemalu ketimbang lelaki. Namun kita dapati sekarang, bahwa wanita lebih berani dan agresif ketimbang lelaki, maka dampaknya mereka berbuat “semau gue”. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda,




إِذَا لَمْ تَسْتَحِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ

“Jika engkau tidak malu, berbuatlah sekehendakmu.” [6]




Sebagian ulama menafsirkan hadirts diatas, bahwa perintah Rasulullah tersebut, perintah yang sifatnya adalah penghinaan, bukan perintah agar di lakukan. Artinya bahwa orang yang tidak punya malu maka dia akan berbuat “semau gue”.



Ini lah musibah yang besar dan fitnah yang bergelombang yang datang dan menerpa kita dengan munculnya wanita-wanita yang enggan menutup auratnya. Wanita yang berpakaian tapi telanjang, bahkan berbangga, sehingga akhirnya memfitnah para pemuda dalam meniti jalan Allahsubhanahu wa ta’ala.



Saudariku muslimah…



Ketahuilah, setiap muslim yang ada didalam hatinya keimanan dan kecemburuan terhadap agamanya, ia tidak akan ridha dengan keadaan seperti ini. Maka ia pun berusaha dan berfikir, bagaimana caranya agar anaknya, tetangganya, saudaranya dapat menutup aurat. Hal ini agar mereka di ridhai oleh Allah dan terhindar dari adzab Allah. Karena apabila wanita telah memperlihatkan auratnya, maka para pemuda pun mengikuti syahwatnya, kemudian akhirnya tersebarlah zina. Dan dengan zina itulah kemudian tersebar bencana. Berbagai macam bencana dan malapetaka terus datang akibat perbuatan-perbuatan buruk dan keji, salah satunya adalah perbuatan tidak menutup aurat.

Saudariku muslimah…



Dimanakah lagi keimanan? Dimanakah lagi kecemburuan? Dimanakah lagi marah karena Allah dan benci karena Allah? Seakan-akan keimanan itu telah pudar dari hati-hati para hambaNya. Ataukah kehidupan dunia telah menghiasi dan mendominasi mereka? Sehingga ia lupa kepada Allah rabbul ‘alamin. Ingatlah kisah nabi Adam ‘alaihis salam ketika Allah usir dari surga dan Allah turunkan dari surga karena memakan buah yang dilarang untuk di makan. Maka akibatnya terbuka aurat mereka.



Dan kita lihat fenomena yang ada sekarang. Banyak hamba-hamba yang tidak lagi perduli terhadap anaknya yang mempertontonkan aurat mereka. Banyak hamba-hamba yang tidak perduli lagi terhadap istrinya yang memperlihatkan aurat mereka. Tidakkah mereka tahu dan sadar?Bahwasanya seorang suami yang tidak mempunyai rasa kecemburuan, ia termasuk dayyuts [7].



Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

Dari Abdullah bin Umar radhiallahu ‘anhuma bahwa Rasululah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Ada tiga golongan manusia yang tidak akan dilihat oleh Allah (dengan pandangan kasih sayang) pada hari kiamat nanti, yaitu: orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, perempuan yang menyerupai laki-laki, dan ad-dayyuts, yaitu kepala rumah tangga membiarkan kemungkaran dalam rumah tangganya.” [8]




Ketahuilah dan sadarilah! Sesungguhnya wanita adalah parameter baiknya suatu bangsa. Baiknya wanita adalah tanda kebaikan suatu bangsa. Dan hancurnya wanita adalah merupakan kehancuran suatu bangsa. Maka apabila wanita itu mempertontonkan auratnya dan apabila wanita itu sudah dicabut rasa malunya, pertanda bangsa itu akan hancur dan binasa. Kenapa? Karena di rahim wanitalah anak bangsa dikandung. Kemudian dari payudaranya lah mengalir makanan untuk menyambung hidup anak tersebut. Dengan kasih sayangnya lah mereka mulai hari-harinya. Wanitalah guru pertama dan utama bagi mereka. Maka apa jadinya kalau mereka hidup dibawah asuhan dan pendidikan wanita yang tidak punya rasa malu, dan senantiasa mempertontonkanauratnya kepada orang-orang yang bukan mahramnya, tentu saja mereka tidak akan jauh dari induknya. Padahal seluruh anak adam yang lahir ke dunia adalah suci. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda,



كُلُّ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ

“Setiap anak yang dilahirkan, dilahirkan di atas fitrah (islam). Kedua ibu bapaknyalah yang menjadikan dia sebagai Yahudi atau Nashrani atau Majusi.”[9]




Saudariku muslimah…



Marilah kita mencontoh para shahabiyah. Betapa ketundukan mereka kepada Allah yang sangat luar biasa. Ketika Allah subhanahu wa ta’ala menurunkan ayat hijab, dan ketika Allah subhanahu wa ta’ala mewajibkan jilbab, mereka segera mengambil tirai atau gorden-gorden rumahnya untuk menutup aurat nya. Mereka tidak pernah berkata “panas”. Mereka pun tidak pernah berkata “bagaimana dan mengapa?.” Segera mereka berkata sami’na wa atha’na, kami mendengar dan kami ta’at.




Dari Shofiyah binti Syaibah berkata: “Ketika kami bersama Aisyah radhiyallahu anha, beliau berkata: “Saya teringat akan wanita-wanita Quraisy dan keutamaan mereka.” Aisyah berkata: “Sesungguhnya wanita-wanita Quraisy memiliki keutamaan, dan demi Allah, saya tidak melihat wanita yang lebih percaya kepada kitab Allah dan lebih meyakini ayat-ayat-Nya melebihi wanita-wanita Anshor. Ketika turun kepada mereka ayat: “Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya.” (Q.S. An-Nur: 31) Maka para suami segera mendatangi istri-istri mereka dan membacakan apa yang diturunkan Allah kepada mereka. Mereka membacakan ayat itu kepada istri, anak wanita, saudara wanita dan kaum kerabatnya. Dan tidak seorangpun di antara wanita itu kecuali segera berdiri mengambil kain gorden (tirai) dan menutupi kepala dan wajahnya, karena percaya dan iman kepada apa yang diturunkan Allah dalam kitab-Nya. Sehingga mereka (berjalan) di belakang Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam dengan kain penutup seakan-akan di atas kepalanya terdapat burung gagak.” [10]




Allah subhanahu wa ta’ala juga berfirman,



يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُل لِّأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاء الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَن يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُوراً رَّحِيم

“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan, Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Al-Ahzab : 59)



Ibnu Katsir menafsirkan ayat ini dengan berkata: “Allah Ta’ala menyuruh Rasulullah shalallahu alaihi wassalam agar dia menyuruh wanita-wanita mukmin , istri-istri ,dan anak-anak perempuan beliau agar mengulurkan jilbab keseluruh tubuh mereka. Sebab cara berpakaian yang demikian membedakan mereka dari kaum wanita jahiliah dan budak-budak perempuan.”




Tatkala ayat di atas turun, para wanita Anshar pun bila keluar rumah seakan-akan di atas kepala mereka terdapat burung-burung gagak karena pakaian (jilbab hitam) yang mereka kenakan. [11]




Sekarang ini, sedikit sekali orang-orang yang perduli terhadap agamanya? Apakah kita ridhawanita-wanita muslimah dicabik-cabik kehormatannya, dan dijadikan alat pemuas nafsu para lelaki hidung belang serta menjadi mainan orang-orang Yahudi dan Nasrani. Bahkan menjadi boneka-boneka orang-orang Yahudi dan Nasrani untuk menghancurkan Islam dan kaum muslimin. Tidak!!!




Dan apakah kita tidak takut dengan ancaman Allah yang telah diwahyukan kepada Rasulullahshalallahu ‘alaihi wasallam dimana Rasulullah bersabda,

"Artinya : Sesungguhnya bila manusia telah melihat kemungkaran lantas tidak mengingkarinya, maka telah dekatklah Allah meratakan adzabNya terhadap mereka."[12] Na’udzubillaahi mindzalik…






Kita kaum muslimin harus mempunyai rasa kecemburuan dalam masalah ini. Kita memohon kepada Allah subhanahu wa ta’ala agar menampakkan kepada kita yang benar itu benar dan memberi taufik kepada kita untuk mengikutinya. Dan menunjukkan yang salah itu salah, lalu member taufik kepada kita untuk menjauhinya. Serta memberi hidayah kepada kita sirathal mustaqim. Kita pun juga harus terus-menerus memohon kepada Allah agar Allah subhanahu wa ta’ala memberikan hidayah kepada para wanita muslimat. Agar mereka menutup auratnya, agar mereka kembali kepada Allah dan agar mereka bertaqwa kepada Allah. Karena hanya kepadaNya lah kita semua akan kembali. Akhir kalam…


HUKUM MENINGGALKAN SHALAT DENGAN SENGAJA



Syaikh Abdul Aziz bin Baz
Pertanyaan :
Kakak  saya tidak melaksanakan shalat, apakah saya boleh berhubungan dengannya atau tidak ? Perlu diketahui bahwa ia hanyalah kakak saya seayah.
Jawaban :
Orang yang meninggalkan shalat dengan sengaja hukumnya kafir, ini berarti ia telah melakukan kekufuran yang besar menurut pendapat yang paling benar di antara dua pendapat ulama, yang demikian ini jika orang tersebut mengakui kewajiban tersebut. Jika ia tidak mengakui kewajiban tersebut, maka ia kafir menurut seluruh ahlul ilmi, demikian berdasarkan beberapa sabda Nabi صلی الله عليه وسلم.
رَأْسُ اْلأَمْرِ اْلإِسْلاَمُ، وَعَمُوْدُهُ الصَّلاَةُ، وَذِرْوَةُ سَنَامِهِ اْلجِهَادُ
"Pokok segala urusan adalah Islam, tiangnya adalah shalat dan punckanya adalah jihad." [1]
إِنَّ بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكُ الصَّلاَةِ
"Sesungguhnya (pembatas) antara seseorang dengan kesyirikan dan kekufuran adalah meninggalkan shalat." [2]
اَلْعَهْدُ الَّذِيْ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمُ الصَّلاَةُ، فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ
"Perjanjian (pembatas) antara kita dengan mereka adalah shalat, maka barangsiapa yang meninggalkannya berarti ia telah kafir.[3]
Karena orang yang mengingkari kewajiban shalat berarti ia mendustakan Allah dan RasulNya sertaijma' ahlul ilmi wal iman, maka kekufurannya lebih besar dari pada yang meninggalkannya karena meremehkan. Untuk kedua kondisi tersebut, wajib atas penguasa kaum Muslimin untuk menyuruh bertaubat kepada orang yang meninggalkan shalat, jika enggan maka harus dibunuh, hal ini  berdasarkan dalil-dalil yang menunjukkan hal ini. Lain dari itu, selama masa diperintahkan untuk bertaubat, harus mengasingkan orang yang meninggalkan shalat dan tidak berhubungan dengannya serta tidak memenuhi undangannya sampai ia bertaubat kepada Allah dari perbuatannya, namun disamping itu harus tetap menasehatinya dan mengajaknya kepada kebenaran serta memperingatkannya terhadap akibat-akibat buruk meninggalkan shalat baik di dunia maupun di akhirat kelak, dengan demikian diaharapkan ia mau bertaubat sehingga Allah menerima taubatnya.
Kitab Ad-Da'wah, halaman 93, Ibnu Baz. Disalin dari buku Al-Fatawa Asy-Syar'iyyah Fi Al-Masa'il Al-Ashriyyah Min Fatawa Ulama Al-Balad Al-Haram, edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Terkini Jilid I, hal 185-186, Penerbit Darul Haq.

[1] Dikeluarkan oleh Imam Ahmad, (5/231); at-Tirmidzi, kitab Al-Iman, no. 2616; Ibnu Majah, kitab Al-Fitan no. 3973 dengan isnad shahih.
[2] Dikeluarkan oleh Muslim dalam kitab Shahihnya, kitab Al-Iman, no. 82.
[3] Dikeluarkan oleh Imam Ahmad, 5/346; dan para penyusun kitab Sunan denan isnad shahih, at-Tirmidzi, kitab al-Iman, no. 2621; An-Nasa'i, kitab Ash-Shalah, no. 1/232; Ibnu Majah, kitab Iqamatus Shalah, no. 1079.

MAKNA IKHLAS


Syaih Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
Pertanyaan
Syaikh Ibnu Utsaimin رَحِمَهُ اللهُ pernah ditanyai tentang apa makna ‘al-Ikhlas’? Dan, bila seorang hamba menginginkan melalui ibadahnya sesuatu yang lain, apa hukumnya?
Jawaban
Ikhlas kepada Allah سبحانه و تعالى maknanya seseorang bermaksud melalui ibadahnya tersebut untuk bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah سبحانه و تعالى dan mendapatkan keridhaan-Nya.
Bila seorang hamba menginginkan sesuatu yang lain melalui ibadahnya, maka disini perlu dirinci lagi berdasarkan klasifikasi-klasifikasi berikut :
Pertama, dia memang ingin bertaqarrub kepada selain Allah di dalam ibadahnya ini dan mendapatkan pujian semua makhluk atas perbuatannya tersebut. Maka, ini menggugurkan amalan dan termasuk syirik.
Di dalam hadits yang shahih dari Abu Hurairah رضي الله عنه  bahwasanya Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda, Allah سبحانه و تعالى berfirman,
أَنَا أَغْنَى الشُّرَكَاءِ عَنِ الشِّرْكِ, مَنْ عَمِلَ عَمَلاً أَشْرَكَ فِيْهِ مَعِيْ غَيْرِ تَرَكْتُهُ وَ شِرْكَهُ
“Aku adalah Dzat Yang paling tidak butuh kepada persekutuan para sekutu; barangsiapa yang melakukan suatu amalan yang didalamnya dia mempersekutukanKu dengan sesuatu selainKu, maka Aku akan meninggalkannya berserta kesyirikan yang diperbuatnya."[1]
Kedua, dia bermaksud melalui ibadahnya untuk meraih tujuan duaniawi seperti kepemimpinan, kehormatan dan harta, bukan untuk tujuan bertaqarrub kepada Allah; maka amalan orang seperti ini akan gugur dan tidak dapat mendekatkan dirinya kepada Allah سبحانه و تعالى. Dalam hal ini, Allah سبحانه و تعالى berfirman,
مَن كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لاَ يُبْخَسُونَ
أُوْلَـئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الآخِرَةِ إِلاَّ النَّارُ وَحَبِطَ مَا صَنَعُواْ فِيهَا وَبَاطِلٌ مَّا كَانُواْ يَعْمَلُونَ
“Barangsiapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat kecuai neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.” [Hud : 15-16]
Perbedaan antara klasifikasi kedua ini dan pertama; Bahwa dalam klasifikasi pertama, orang tadi bermaksud agar dirinya dipuji atas ibadahnya tersebut sebagai ahli ibadah kepada Allah. Sedangkan pada klasifikasi ini, dia tidak bermaksud agar dirinya di puji atas ibadahnya tersebut sebagai ahli ibadah kepada Allah bahkan dia malah tidak peduli atas pujian orang terhadap dirinya.
Ketiga, dia bermaksud  untuk bertaqarrub kepada Allah سبحانه و تعالى, disamping tujuan duniawi yang merupakan konsekuensi logis dari adanya ibadah tersebut, seperti dia memiliki niat dari thaharahyang dilakukannya –disamping niat beribadah kepada Allah- untuk menyegarkan badan dan menghilangkan kotoran yang menempel padanya; dia berhaji –disamping niat beibadah kepada Allah- untuk menyaksikan lokasi-lokasi syiar haji (al-Masya’ir) dan bertemu para jama’ah haji; maka hal ini akan mengurangi pahala ikhlas akan tetapi jika yang lebih dominan adalah niat beribadahnya, berarti pahala lengkap yang seharusnya diraih akan terlewatkan. Meskipun demikian, hal ini tidak berpengaruh bila pada akhirnya melakukan dosa. Hal ini berdasarkan firman Allah سبحانه و تعالى mengenai para jama’ah haji,
لَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَن تَبْتَغُواْ فَضْلاً مِّن رَّبِّكُمْ
“Tidak ada dosa bagimu mencari karunia (rizki hasil perniagaan) dari Rabb-mu.” (Al-Baqarah : 198).
Jika yang dominan adalah niat selain ibadah, maka dia tidak mendapatkan pahala akhirat, yang didapatnya hanyalah pahala apa yang dihasilkannya di dunia itu. Saya khawatir malah dia berdosa karena hal itu, sebab dia telah menjadikan ibadah yang semestinya merupakan tujuan yang paling tinggi, sebagai sarana untuk meraih kehidupan duniawi yang  hina. Maka tidak ubahnya seperti orang yang dimaksud di dalam firmanNya,
وَمِنْهُم مَّن يَلْمِزُكَ فِي الصَّدَقَاتِ فَإِنْ أُعْطُواْ مِنْهَا رَضُواْ وَإِن لَّمْ يُعْطَوْاْ مِنهَا إِذَا هُمْ يَسْخَطُونَ
“Dan di antara mereka ada orang yang mencelamu tentang (pembagian) zakat; jika mereka diberi sebagian daripadanya, mereka bersenang hati, dan jika mereka tidak diberi sebagian daripadanya, dengan serta merta mereka menjadi marah.” (At-Taubah : 58)
Di dalam Sunan Abu Dawud dari Abu Hurairah رضي الله عنه  disebutkan bahwa ada seorang laki-laki berkata, ‘Wahai Rasulullah, (bagaimana bila , pent.) seorang laki-laki ingin berjihad di jalan Allah sementara dia juga mencari kehidupan duniawi?” Rasulullah صلی الله عليه وسلم  bersabda, “Dia tidak mendapatkan pahala.” Orang tadi mengulangi lagi pertanyaannya hingga tiga kali dan Nabiصلی الله عليه وسلم  menjawab sama, “Dia tidak mendapatkan pahala.”[2]
Demikian pula hadits yang terdapat di dalam kitab ash-Shahihain dari Umar bin al-Khaththabرضي الله عنه  bahwasanya Nabiصلی الله عليه وسلم  bersabda,
مَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى دُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوْ إِلَى امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ
Barangsiapa yang hijrahnya karena ingin meraih kehidupan duniawi atau untuk mendapatkan wanita yang akan dinikahinya; maka hijrahnya kepada apa yang diniatkannya.[3]

Jika persentasenya sama saja, tidak ada yang lebih dominan antara niat beribadah dan non ibadah; maka hal ini masih perlu dikaji lebih lanjut. Akan tetapi, pendapat yang lebih persis untuk kasus seperti ini adalah sama juga; tidak mendapatkan pahala sebagaimana orang yang beramal karena Allah dan karena selainNya juga.
Perbedaan antara jenis ini dan jenis sebelumnya (jenis kedua), bahwa tujuan yang bukan untuk beribadah pada jenis sebelumnya terjadi secara otomatis. Jadi, keinginannya tercapai malalui perbuatannya tersebut secara otomatis seakan-akan yang dia inginkan adalah konsekuensi logis dari pekerjaan yang bersifat duniawi itu.
Jika ada yang mengatakan, “Apa standarisasi pada jenis ini sehingga bisa dikatakan bahwa tujuannya yang lebih dominan adalah beribadah atau bukan beribadah?”
Jawabannya, standarisasinya bahwa dia tidak memperhatikan hal selain ibadah, maka hal itu tercapai atau tidak tercapai, telah mengindikasikan bahwa yang lebih dominan padanya adalah niat untuk beribadah, demikian pula sebaliknya.
Yang jelas, perkara yang merupakan ucapan hati amatlah serius dan begitu urgen sekali. Indikasinya, bisa jadi hal itu dapat membuat seorang hamba mencapai tangga ash-Shiddiqin, dan sebaliknya bisa pula mengembalikannya ke derajat yang paling bawah sekali.
Sebagian ulama Salaf berkata, “Tidak pernah diriku berjuang melawan sesuatu melebihi perjuangannya melawan (perbuatan) ikhlas.”
Kita memohon kepada Allah untuk kami dan anda semua agar dianugrahi niat yang ikhlas dan lurus di dalam beramal.
Rujukan :
Kumpulan Fatwa dan Risalah dari Syaikh Ibnu Utsaimin, juz 1, hal. 98-100. Disalin dari buku Fatwa-Fatwa Terkini Jilid 1, hal. 155-158, Penerbit Darul Haq.


[1] Shahih Muslim, kitab az-Zuhd, no. 2985.
[2] Sunan Abu Daud, kitab al-Jihad, no. 2516; Musnad Ahmad, Juz 2, hal. 290, 366; tetapi di dalam sanadnya terdapat Yazid bin Mukriz, seorang yang tidak diketahui identitasnya (majhul); lihat juga anotasi dari Syaikh Ahmad Syakir terhadap Musnad Ahmad, no. 7887.
[3] Shahih al-Bukhari, kitab Bad’u al-Wahyi (1); Shahih Muslim, kitab al-Imarah, no. 1907.

Selasa, 11 Desember 2012

PROGRAM KERJA ROHIS



SMA NEGERI 1 METRO
ROHANI ISLAM (RISMANSA)

Sekretariat : Masjid Al-Hikmah SMA Negeri 1 Metro
 Jalan Jenderal A.H. Nasution No. 222 Yosodadi 21 Kota Metro
Fax/Telp (0725) 41629


PROGRAM KERJA
ROHIS SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 METRO
PERIODE 2012/2013

MUQADDIMAH
“ … Sesungguhnya Allah mencintai orang yang berjuang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, bagaikan tembok yang kokoh kuat .. ( Q.S As-Shaf, ayat 4 )”
ROHIS SMA Negeri 1 Metro sadar akan hak dan kewajiban serta peranan dan tanggungjawabnya kepada Islam., Tanah Air dan Bangsa, bertekad memberikan darma baktinya dalam rangka pengabdian kepada Allah SWT.
Menyadari bahwa tujuan itu hanya dapat di capai dengan perjuangan di jalan-Nya, dalam barisan yang teratur rapih, maka dengan nama Allah yang Pemurah dan Penyayang, kami menghimpun Remaja Islam dalam suatu organisasi, yang dalam hidup dan kehidupannya meyakini bahwa Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW adalah hukum yang tertinggi dan dengan berpegang kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, disusunlah Program Kerja ini sebagai berikut :

PROGRAM KERJA UMUM
Ketua/Ketua I/KetuaII
Melaksanakan seluruh program kerja organisasi sesuai dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah tangga, serta hasil Musyawarah Umum Anggota, atau kesepakatan pengurus.
Sekretaris Umum/Sekretaris I/Sekretaris II
Melaksanakan seluruh administrasi organisasi, (buku Induk anggota /   Program Kerja surat menyurat).
Bendahara/Wakil Bendahara
Melaksanakan admninistrasi keuangan organisasi meliputi pemasukan dan pegeluaran.
PROGRAM KERJA KHUSUS
·         Departemen Internal
SASARAN UMUM :   Mengajak kader-kader muslim untuk menjadi para penolong agama Allah serta menjadi kader RISMANSA METRO.
- SIAR 7
-Pengkaderan anggota-anggota baru RISMANSA.
-Pelaksanaan Diklat RISMANSA periode 2013/2014.
- Pengkaderan peserta lomba.

·         Departemen Eksternal
SASARAN UMUMBergerak dalam lingkup eksternal dan humas..
-Mengkordinasi silaturahim dengan  ROHIS sekolah lain.
-Perizinan dan penyampaian undangan kegiatan internal.
- Menjalin komunikasi dengan lingkungan sekitar.
- Mengkordinasi penjalinan tali silaturahim dengan alumni.

·         Departemen Syiar dan Dakwah
SASARAN UMUMMendakwahkan agama islam melalui kegiatan keagamaan yang inovatif.
-Jadwal khotib dan pembaca hadist.
-Diskusi Islami.
-Pengisian materi pada situs resmi rismansa.
-Pembuatan sticker tausyiah dan notification. 
-Pengisian artikel bulletin.

·         Departemen Dana dan Usaha
SASARAN UMUMPengelolaan dana dan usaha-usaha yang menyangkut pendanaan organisasi.
-Pengadaan kotak amal akhwat
-Pengadaan iuran setelah liqo’ (Rp. 1000,-)
-Pengadaan bakti sosial


·         Departemen Media dan Publikasi
SASARAN UMUM: Meningkatkan kultur islami serta da’wah melalui media massa.
- Pengembangan informasi melalui Twitter, fb, web, dan bulletin
- Pembuatan buletin Al-Hikmah(sebulan 2 kali).
- Pembuatan sticker tausyiah dan notification.

·         Departemen Apresiasi Seni
SASARAN UMUM: Meningkatkan kultur islami serta da’wah melalui kesenian islami.
-Pembinaan  MTQ.
-Pengefektifan Majalah dinding.
-Pengkaderan lomba-lomba islami.
-Pembuatan almamater RISMANSA METRO.

·         Departemen Masjid
SASARAN UMUM:  Pengkordiniran proses  pengelolaan dan pemakmuran Masjid Al-Hikmah.
- Pengadaan laporan keuangan.
- Jadwal bersih-bersih masjid bersama 2 minggu sekali.
- Pembuatan jadwal piket harian.
-Pengelolaan dana infaq masjid.


KETUA UMUM




ARIF ROHMAN MU’TASIM
NIS. 11515
Metro, 30 Oktober 2012
SEKRETARIS UMUM




DANANG WISNU NUGROHO
NIS. 11396






MENYETUJUI
PEMBINA I





Drs. Ngadimin
NIP.19541219 198403 1 004
PEMBINA II





BAIRUS SALIM, M.Pd.I
NIP.19800210 201001 1 012

                                                                              


PLt. Kepala SMA Negeri 1 Metro






ISMADI, S.Pd
NIP.19670610 199011 1 001




WAKA SMA Negeri 1 Metro Bidang Kesiswaan






AGUS SUPRIYONO, S.Pd
NIP.19601020 198602 1 002










Senin, 03 Desember 2012







AD/ART ROHIS SMA N 1 METRO
ANGGARAN DASAR
ROHANI ISLAM (ROHIS)
SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 1 METRO




MUQADDIMAH


Berkat rahmat Allah SWT bangsa Indonesia telah berhasil merebut kemerdekaan dari kaum penjajah, maka umat Islam berkewajiban mengisi kemerdekaan itu dalam wadah Negara Republik Indonesia menuju masyarakat madani yaitu masyarakat yang adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT .


Remaja Islam sebagai generasi muda yang sadar akan hak dan kewajiban serta peranan dan tanggung jawab kepada umat manusia dan bangsa, bertekad untuk mewujudkan nilai-nilai ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusian yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan,serta mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dalam rangka pengabdian kepada Allah SWT.


Dengan meyakini bahwa tujuan itu dapat dicapai dengan taufik dan hidayah Allah SWT serta usaha – usaha yang teratur, berencana dan penuh kebijaksanaan, maka untuk keperluan pengembangan aktifitas dalam upaya mempermudah mekanisme kepengurusan, perlu disusun Anggaran Dasar sebagai berikut :








BAB I
NAMA, WAKTU DAN TEMPAT
KEDUDUKAN, IDENTITAS,LANDASAN


Pasal 1 Nama


Organisasi ini bernama Rohani Islam SMA N 1 Metro, disingkat RISMANSA.


Pasal 2 Waktu dan Tempat Kedudukan


RISMANSA didirikan di SMA N 1 Metro pada tanggal 11 Mei 1991 bertepatan untuk waktu yang tidak ditentukan dan berkedudukan di SMA N 1 Metro.


Pasal 3 Identitas


RISMANSA menghimpun remaja yang beridentitaskan Islam dan bersumber pada Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Pasal 4 Landasan


“Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun merasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan dirimu dijalan Allah. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”
(QS. At Taubah: 41)


"Dan hendaknya ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru pada kebajikan, menyuruh pada yg ma'ruf dan mencegah dari yang munkar,merekalah orang-orang yg beruntung."
(QS Ali Imran: 104)


“Berimanlah kamu kepada Allah dan RasulNya dan berjuang pada jalan Allah dengan harta dan dirimu. Itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (Jika kamu berbuat demikian) niscaya Allah akan mengampuni dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir sungai di bawahnya, dan (ke dalam) tempat-tempat yang indah dalam surga And. Itulah kemenangan yang besar.”
(QS. As Shaf: 11-12)


"Dan orang-orang yang berjihad di jalan Kami, sungguh akan Kami tunjukkan jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah menyertai orang-orang yang berbuat kebaikan."
(QS. Al Ankabut: 69)


Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangi kamu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.
(QS. Al Mumtahanah, 60: 9)


Orang orang yang hijrah yang diusir dari kampung halamannya , yang disiksa pada jalanKu dan berperang dan diperangi sesunguhnya akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir sungai sungai di dalamnya itulah balasan dari Allah.
(QS. Ali Imron: 195)


BAB II
AZAS


Pasal 5 Azas


RISMANSA berazaskan Al-Qur’an, hukum-hukum Allah dan Pancasila.


BAB III


TUJUAN, USAHA DAN SIFAT


Pasal 6 Tujuan


Membentuk pribadi disiplin, unggul berlandaskan iman dan taqwa juga intelek dan berkompeten sebagai generasi Islami.
Pasal 7 Usaha
Membina pribadi remaja muslim yang ada di lingkungan SMA N 1 Metro.
Mengembangkan potensi keilmuan, kreatif, sosial dan budaya remaja muslim di SMA N 1 Metro.
Meningkatkan ukhuwah Islamiyah sesama muslim demi kehidupan berbangsa dan bermasyarakat.
Usaha-usaha lain yang sesuai dengan identitas dan azas organisasi serta berguna untuk mencapai tujuan bersama.












Pasal 8 Sifat


RISMANSA bersifat organisasi di bawah naungan dan pengawasan OSIS SMA N 1 Metro.


BAB IV
STATUS,FUNGSI DAN PERAN


PASAL 9 Status


RISMANSA adalah organisasi remaja muslim SMA N 1 Metro


Pasal 10 Fungsi


RISMANSA berfungsi sebagai organisasi pembinaan generasi muda muslim di SMA N 1 Metro


Pasal 11 Peran


RISMANSA berperan meningkatkan iman dan taqwa siswa-siswi muslim SMA N 1 Metro guna melahirkan kader-kader Islam dan menumbuhkan semangat juang dalam membangun agama Islam.


BAB V
KEANGGOTAAN DAN KEPENGURUSAN


Pasal 12 Keanggotaan


1. Keanggotaan RISMANSA terbuka untuk berbagai kalangan pelajar muslim SMA Negeri 1 Metro.
2. Anggota RISMANSA adalah seluruh siswa SMA N 1 Metro yang telah mengikuti pengkaderan RISMANSA.


Pasal 13 Syarat-Syarat kepengurusan


1. Pelajar Muslim.
2. Bertanggungjawab dan amanah
3. Memiliki perhatian terhadap dakwah Islam sekolah.
4. Aktif dalam kegiatan RISMANSA
5. Berstatus pelajar SMA Negeri 1 Mero.
6. Berkedudukan sebagai siswa kelas X atau XI saat pemilihan kepengurusan.


Pasal 14 Prinsip Kepengurusan
1. Beriman kepada Allah SWT.
2. Memiliki pemahaman yang lurus dan benar.
3. Memurnikan niat untuk Allah dalam segala perbuatan.
4. Percaya kepada yang memimpin dan yang dipimpin.
5. Tidak banyak bicara tapi mengedepankan amal nyata.
6. Taat pada keputusan bersama dan menjaga ukhuwah dengan sesama muslim.
7. Mengupayakan totalitas perjuangan, tidak setengah-setengah dalam bergerak.
Pasal 15 Pencabutan Status Keanggotaan


Anggota dapat diberhentikan karena:
a. Melakukan hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam.
b.Melakukan hal-hal yang merugikan dan mencemarkan nama baik Islam, organisasi RISMANSA, dan SMAN 1 Metro.


Pasal 16 Kewajiban dan Hak Anggota dan Pengurus
1. Kewajiban Anggota
a. Berusaha untuk membina diri dan menghiasinya dengan akhlaq Islami.
b. Menjalankan nilai-nilai Islam.
c. Menaati kode etik dan peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh RISMANSA.


2. Hak Anggota
a. Mengetahui dan berpartisipasi dalam kegiatan RISMANSA.
b. Mengajukan pertanyaan, keberatan, saran serta usul kepada pengurus RISMANSA, baik secara lisan maupun tulisan.
c. Memilih dan dipilih sebagai Ketua Umum RISMANSA (ikhwan) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
d. Menggunakan fasilitas RISMANSA sesuai dengan syariat Islam.


3. Kewajiban Pengurus
a. Berusaha untuk membina diri dan menghiasinya dengan akhlaq Islami.
b. Menjalankan nilai-nilai Islam.
c. Melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai pengurus
d. Menaati kode etik dan peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh RISMANSA.


4. Hak Pengurus
a. Mengetahui dan berpartisipasi dalam kegiatan RISMANSA.
b. Mengajukan pertanyaan, keberatan, saran serta usul kepada Ketua Umum RISMANSA, baik secara lisan maupun tulisan.
c. Memilih dan dipilih sebagai ketua RISMANSA (ikhwan) sesuai dengan ketentuan yang berlaku..
d. Menggunakan fasilitas RISMANSA sesuai dengan syariat Islam.


BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI


Pasal 17 Kekuasaan
1. Kekuasaan tertinggi dipegang oleh Musyawarah Umum Anggota
2. Pengurus RISMANSA terdiri dari :
a) Ketua Umum
b) Ketua I
c) Ketua II
d) Penanggungjawab Divisi Ikhwan
e) Penanggungjawab Divisi Akhwat
f) Sekretaris Umum
g) Sekretaris I
h) Sekretaris II
i) Bendahara
j) Wakil Bendahara
k) Departemen Internal
l) Departemen Eksternal
m) Departemen Syiar dan Dakwah
n) Departemen Dana dan Usaha
o) Departemen Media dan Publikasi
p) Departemen Apresiasi Seni
q) Departemen Masjid


3. Status aktivis terdiri dari :
a. Anggota RISMANSA
b. Pengurus RISMANSA
c. Pembantu Umum






BAB VII
KELENGKAPAN ORGANISASI


Pasal 18 Badan Kelengkapan Organisasi


1. Dewan Pembina, yang menjalankan fungsi pembinaan, penasihat, serta pemberi arahan dan masukan bagi laju gerak RISMANSA.
2. Dewan Pemantau yang melaksanakan pemantauan dakwah sekolah di SMA Negeri 1 Metro (alumni RISMANSA).
BAB VIII
KEUANGAN
Pasal 19 Keuangan


Keuangan atau kekayaan organisasi diperoleh dari :
Kas ROHIS
Iuran anggota
Dana Komite
Usaha – usaha yang syah, halal dan tidak memikat


BAB IX
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR, PEMBUBARAN DAN PERALIHAN


Pasal 20 Perubahan anggaran dasar


Anggaran dasar ini hanya dapat diubah oleh Musyawarah Umum Anggota dengan sekurang – kurangnya dua per tiga suara yang hadir.








Pasal 21 Pembubaran


Pembubaran organisasi hanya dapat dilakukan oleh Musyawarah Umum Anggota atau referendum yang dilakukan khusus untuk itu.




Pasal 22 Peralihan.


Apabila organisasi RISMANSA ini dibubarkan, maka hak milik kekayaan organisasi diserahkan kepada organisasi lain yang azas dan tujuannya tidak bertentangan.


Pasal 23 Hal – hal yang belum diatur.


Hal – hal yang belum diatur dalam anggaran dasar ini akan diatur dalam anggaran rumah tangga serta peraturan lainnya.
Pasal 24 Penetapan.


Anggaran dasar ini ditetapkan oleh musyawarah umum anggota dan berlaku sejak ditetapkan.


ANGGARAN RUMAH TANGGA
ROHANI ISLAM (ROHIS )
SEKOLAH MENGAH ATAS (SMA ) NEGERI 1 METRO
BAB I
KEANGGOTAAN
Pasal 1 Syarat-syarat anggota
Remaja yang ada di lingkungan sekolah SMA NEGERI 1 Metro.
Menyetujui Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga organisasi.
Memiliki loyalitas dan dedikasi terhadap organisasi.
Telah mengikuti pengkaderan ROHIS SMA N 1 Metro.
Pasal 2 Status Aktivis
Anggota RISMANSA adalah seluruh aktivis yang telah mengikuti pengkaderan.
Pengurus RISMANSA adalah aktivis yang telah berorganisasi dan terpilih menjadi pengurus melalui proses dan ketentuan dan mengikuti kegiatan secara aktif selain dari siswa kelas XII ( kelas XI dan kelas X ).
Pembantu Umum adalah seluruh siswa anggota RISMANSA kelas XII dan alumni RISMANSA.
Pasal 3 Hak dan Kewajiban Anggota
Hak anggota adalah :
a. Setiap anggota berhak mengajukan aspirasinya dalam bentuk lisan maupun tulisan.
b. Setiap anggota berhak untuk dipilih dan memilih menjadi formatur dan mide formatur dalam Musyawarah Umum Anggota.
c. Setiap Pembantu Umum berhak mengeluarkan pendapat bagi kepentingan organisasi.
Kewajiban Anggota adalah :
a. Setiap anggota berkewajiban mentaati dan melaksanakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta peraturan lainnya
b. Aktif mengikuti kegiatan yang dilaksanakan RISMANSA.
c. Memilihara nama baik organisasi.


Pasal 4 Penghentian Aktivis
1. Aktivis berhenti karena :
a. Meninggal dunia
b. Atas permintaan sendiri dan dewan pembina secara tertulis yang di sampaikan kepada pengurus RISMANSA.
c. Diberhentikan dengan tidak hormat karena berbuat sesuatu yang merugikan organisasi
2. Pemberhentian anggota hanya dapat dilakukan oleh pengurus setelah mendapat persetujuan dari dewan pembina.
Pengurus harus terlebih dahulu memperingatkan secara tertulis dan atau lisan kepada anggota yang bersangkutan agar memperbaiki kesalahannya dan setelah tiga kali tidak mengindahkan , pengurus menyatakan pemberhentian anggota dengan tidak hormat .
BAB II
PERMUSYAWARATAN
Pasal 5 Musyawarah Umum Anggota


1. Musyawarah Umum Anggota merupakan kekuasaan tertinggi
2. Musyawarah Umum Anggota berfungsi :
a. Mendengarkan, mengevaluasi, dan mensyahkan laporan pertanggungjawaban pengurus RISMANSA pada akhir masa jabatannya.
b. Menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
c. Memilih dan menetapkan pengurus selain ketua umum RISMANSA periode selanjutnya.
d. Menetapkan garis-garis besar Program Kerja Organisasi.
3. Musyawarah Umum Anggota minimal dilakukan setahun sekali
4. Musyawarah Umum Anggota dianggap sah apabila dihadiri oleh setengah lebih satu dari jumlah peserta musyawarah yang terdaftar.
5. Apabila Musyawarah Umum Anggota tidak memenuhi kuorum, maka musyawarah dapat dilanjutkan atas persetujuan peserta musyawarah.


Pasal 6 Reorganisasi
1. Pemilihan Ketua Umum


a. Pemilihan Ketua Umum berfungsi :
Memilih Ketua Umum RISMANSA untuk periode selanjutnya.
b. Pemilihan Ketua Umum diselenggarakan oleh Komisi Reorganisasi bertepatan pada habisnya masa jabatan Ketua Umum periode sebelumnya.
c. Komisi Reorganisasi dibentuk oleh Ketua Umum periode sebelumnya sesuai kebijakan dan kebutuhan. Dibentuk selambat-lambatnya dua minggu sebelum diselenggarakan Pemilihan Ketua Umum.
d. Pemilihan Ketua Umum dianggap sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya tiga perempat lebih satu dari jumlah peserta Pemilihan Ketua Umum yang terdaftar.
e. Apabila Pemilihan Ketua Umum tidak memenuhi kuorum, maka pemilihan dapat dilanjutkan atas persetujuan bersama peserta Pemilihan Ketua Umum.




Pasal 7 Rapat Pengurus
2. Rapat pengurus terdiri dari :
a. Rapat Tahunan
b. Rapat harian pengurus
Sekurang-kurangnya sekali dalam satu bulan.
c. Rapat pengurus berfungsi untuk merencanakan kegiatan yang akan, sedang dan sekaligus
d. Mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan/dilaksanakan.














BAB III
PENGURUS, HAK DAN KEWAJIBAN PENGURUS SERTA ADMINISTRASI
SEHARI-HARI.


Pasal 8 Pengurus
1. Ketua Umum
Ketua umum dipilih oleh seluruh anggota RISMANSA setelah melalui mekanisme pemilihan dalam Pemilihan Ketua Umum yang diselenggarakan oleh komisi reorganisasi.
2. Pengurus Selain Ketua Umum
a. Pengurus selain ketua umum dipilih oleh formatur dan mide formatur setelah melalui mekanisme pemilihan dalam Musyawarah Umum Anggota.
b. Apabila Ketua Umum mengeluarkan kebijakan untuk memilih pengurus selain ketua umum tidak melalui musyawarah, maka memilih pengurus selain ketua umum adalah hak dan kebijakan sepenuhnya Ketua Umum.
3. Masa jabatan pengurus adalah satu tahun.


Pasal 9 Hak & Kewajian Pengurus


Hak dan Kewajiban Pengurus :


a. Pengurus berhak melakukan tindakan yang tidak bertenangan dengan AD/ART ROHIS SMA N 1 Metro.
b. Pengurus berkewajiban memimpin dengan penuh tanggung jawab baik di dalam maupun di luar organisasi
c. Pengurus berkewajiban melaksanakan keputusan musyawarah organisasi.
d. Pengurus berkewajiban melaporkan pertanggung jawaban kepengurusannya kepada Musyawarah Umum Anggota.


Pasal 10 Administrasi Sehari-hari
Administrasi sehari-hari :
1. Surat Keluar
No / EX / ROHIS / SMA N 1 / Bln / Thn


2. Surat ke Dalam
No / IN / ROHIS / SMA N 1 / Bln / Thn


3. Surat Keputusan
No / SK / ROHIS / SMA N 1 / Bln / Thn


4. Surat Mandat
No / SM / ROHIS / SMA N 1 / Bln / Thn


5. Ketetapan
Tap/No/ROHIS/SMA N 1/ Bln / Thn






BAB IV
LAMBANG ROHIS SMA N 1 METRO


Pasal 11 Lambang


Untuk lambang diserahkan kepada pengurus RISMANSA




BAB V
PERUBAHAN DAN PERALIHAN


Pasal 12 Perubahan
1. Perubahan Anggaran Rumah Tangga hanya dapat dilakukan oleh musyawarah yang sah atau referendum yang khusus untuk itu.
2. Keputusan perubahan Anggaran Rumah Tangga baru sah apabila disetuji oleh 2/3 suara yang hadir.
3. Untuk melaksanakan perubahan organisasi harus dibentuk panitia pembubaran guna menyelesaikan segala sesuatu diseluruh jajaran organisasi.
Pasal 13 Peralihan


Kekayaan RISMANSA sesudah pembubaran diserahkan kepada organisasi yang seazas dan setujuan.


BAB VI
PENUTUP
Pasal 14 Penutup


1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan ditetapkan oleh pengurus dalam peraturan organisasi.
2. Anggaran Rumah Tangga ini ditetapkan oleh seluruh anggota dalam Musyawarah Umum Anggota dan berlaku sejak tanggal ditetapkannya.